KORAN JOGJA menyehatkan jiwa raga, sahabat siapa saja. Hamemayu Hayuning Bawana, mempercantik indahnya dunia, memelihara kelestarian bumi. Terdepan dalam mengajak masyarakat Indonesia untuk POSITIVE THINKING. Menolak segala Bullying dalam segala aspek.SAMBUT DENGAN GEMBIRA JAMAN ELING DAN WASPADA. JOGJA SEMANGAT. Website = http://www.koranjogja.info dan http://www.koran-jogja.com. E-mail: koranjogja@gmail.com.
Selasa, 07 Juli 2009
Senin, 06 Juli 2009
=Rumah Budaya Babaran Segaragunung - DS PRIYADI
Press Release
Encaustic adalah teknik melukis yang usianya telah sangat tua. Media yang digunakan adalah media lukis dimana pengikat pigmen warnanya menggunakan lilin/malam—sebagaimana digunakan pula dalam teknik membatik. Pigmen warnanya ditambahkan pada campuran lilin-getah yang dicairkan untuk membuat cat encaustic. Pada masa Yunani kuno, para pembuat kapal menggunakan lilin lebah untuk menutup celah dan memberi lapisan anti air pada lambung kapal mereka. Pada proses akhirnya mereka menambahkan pigmen warna pada lilin dan mulai membuat pola pada lambung kapal yang sudah dilapisi lilin. Dengan proses ini orang-orang Yunani menggunakan lukisan encaustic dalam dua orientasi dimensi: dua-dimensi (pada media yang datar) dan tiga-dimensi (pada patung-patung tanah liat dan marmer).
Meskipun populer di masa kebudayaan kuno, pada abad ke-17 lukisan encaustic mulai tenggelam karena seniman-seniman menemukan tempera (teknik melukis dengan pigmen warna yang dicampur telur dan air), fresco (mural), dan akhirnya cat minyak. Pengetahuan mengenai bahan-bahan dan teknik-teknik encaustic akhirnya dilupakan.
Di abad ke-20 mulai ada kebangkitan kecil pada lukisan encaustic, yang paling terkenal melalui karya Jasper Johns dari pertengahan tahun 1950an. Lukisan encaustic adalah media artistik yang mengalami kebangkitan pada masa 15 tahun terakhir dan sedang berada dalam proses ditemukan-kembali oleh mereka yang menggunakannya. Ini menjadi semacam garis batas artistik.
Dalam rangka Pertukaran Kebudayaan, melalui kerjasama dengan Rumah Budaya Babaran Segaragunung Cat Crotchett akhirnya datang ke Indonesia untuk memperkenalkan teknik tua tersebut dengan menyelenggarakan workshop dan pameran. Ia adalah seorang profesor dari the Frostic School of Art dan telah mengajar di Western Michigan University sejak 1996. Dia mendapatkan gelar MFA Painting dengan spesialisasi lanjutan pada Lithography dari Bowling Green State University di Bowling Green, Ohio, dan mendapatkan gelar BFA pada Painting and Art History dari the University of Illinois di Champaign-Urbana, Illinois.
Pembukaan Pameran 1 Juli 2009, jam 19.30 di Rumah Budaya Babaran Segaragunung
Pameran 1 - 7 Juli 2009, di Rumah Budaya Babaran Segaragunung
Workshop 23 s/d 25 Juni 2009 di Studio Brahma Tirta Sari
28 s/d 30 Juni 2009 di Taman Budaya Yogyakarta
Demikian press release ini. Kami berharap media Anda bisa meliput kegiatan ini supaya bisa diakses oleh masyarakat secara luas.
Koordinator Program
Rumah Budaya Babaran Segaragunung
DS PRIYADI
(0813 1815 8363)
Encaustic adalah teknik melukis yang usianya telah sangat tua. Media yang digunakan adalah media lukis dimana pengikat pigmen warnanya menggunakan lilin/malam—sebagaimana digunakan pula dalam teknik membatik. Pigmen warnanya ditambahkan pada campuran lilin-getah yang dicairkan untuk membuat cat encaustic. Pada masa Yunani kuno, para pembuat kapal menggunakan lilin lebah untuk menutup celah dan memberi lapisan anti air pada lambung kapal mereka. Pada proses akhirnya mereka menambahkan pigmen warna pada lilin dan mulai membuat pola pada lambung kapal yang sudah dilapisi lilin. Dengan proses ini orang-orang Yunani menggunakan lukisan encaustic dalam dua orientasi dimensi: dua-dimensi (pada media yang datar) dan tiga-dimensi (pada patung-patung tanah liat dan marmer).
Meskipun populer di masa kebudayaan kuno, pada abad ke-17 lukisan encaustic mulai tenggelam karena seniman-seniman menemukan tempera (teknik melukis dengan pigmen warna yang dicampur telur dan air), fresco (mural), dan akhirnya cat minyak. Pengetahuan mengenai bahan-bahan dan teknik-teknik encaustic akhirnya dilupakan.
Di abad ke-20 mulai ada kebangkitan kecil pada lukisan encaustic, yang paling terkenal melalui karya Jasper Johns dari pertengahan tahun 1950an. Lukisan encaustic adalah media artistik yang mengalami kebangkitan pada masa 15 tahun terakhir dan sedang berada dalam proses ditemukan-kembali oleh mereka yang menggunakannya. Ini menjadi semacam garis batas artistik.
Dalam rangka Pertukaran Kebudayaan, melalui kerjasama dengan Rumah Budaya Babaran Segaragunung Cat Crotchett akhirnya datang ke Indonesia untuk memperkenalkan teknik tua tersebut dengan menyelenggarakan workshop dan pameran. Ia adalah seorang profesor dari the Frostic School of Art dan telah mengajar di Western Michigan University sejak 1996. Dia mendapatkan gelar MFA Painting dengan spesialisasi lanjutan pada Lithography dari Bowling Green State University di Bowling Green, Ohio, dan mendapatkan gelar BFA pada Painting and Art History dari the University of Illinois di Champaign-Urbana, Illinois.
Pembukaan Pameran 1 Juli 2009, jam 19.30 di Rumah Budaya Babaran Segaragunung
Pameran 1 - 7 Juli 2009, di Rumah Budaya Babaran Segaragunung
Workshop 23 s/d 25 Juni 2009 di Studio Brahma Tirta Sari
28 s/d 30 Juni 2009 di Taman Budaya Yogyakarta
Demikian press release ini. Kami berharap media Anda bisa meliput kegiatan ini supaya bisa diakses oleh masyarakat secara luas.
Koordinator Program
Rumah Budaya Babaran Segaragunung
DS PRIYADI
(0813 1815 8363)
=Via Via cafe - KINKINs Solo Exhibiton INDONESIA TODAYS
KINKINs Solo Exhibiton INDONESIA TODAYS
6 juli - 6 agustus 2009
Press Reallese
Untuk Pameran tunggal Kinkin
INDONESIA TODAYS
Di viavia cafe
Jl.prawirotaman 30 jogjakarta
Kinkin Abdul Azis, pria kelahiran Tasikmalaya, lulusan UNJ Jakarta, memilih media cat air di atas kertas dalam karya karya nya, pemilihan media yang kurang populer dalam ranah seni kontemporer saat ini, sebuah pilihan untuk memperlihatkan kematangan tekniknya mengeksplorasi cat air dengan tema-tema up to date, sosial, politik, dan kegelisahan pergaulan di sekelilingnya. Tidak hanya mengedapankan ketekunan teknik cat air , untuk pameran tunggalnya ini kinkin mengeksplorasi kenakalan kenakalan batinnya dalam konsep konsep lebih berat, namun lucu. Mungkin Seniman Asian Water color ini mencoba memproyeksikan dirinya sebagai wartawan visual, pembawa berita.
" INDONESIAN TODAYs", dipilih sebagai tema besar dalam pameran ini, tema tentang persoalan kekinian yang sedang hangat beredar di tanah air. Respon Kinkin melalui kerja visualnya menyentuh isu politik antara lain pemilihan presiden, koalisi partai, perebutan kekuasaan dan fenomena facebook yang kemudian di posting kedalam ruang pamer ViaVia. Menyatu dengan cafe yang dominasi pengunjungnya adalah berasal dari bebagai negara, berbagai usia, dan bebeda latar belakang.
ViaVia travelers Cafe
Jl. Prawirotaman 30 Yogyakarta
Telp: +62 (0) 274 386557 Fax: +62 (0) 274 372874
Mobile: +62 (0) 81 7943 1514 (Boy)
http://yellowoneart.co.cc
karmanproject@gmail.com
Sabtu, 04 Juli 2009
== IVAA Open House 2
Farah Wardani
SORE-MALAM INI: IVAA Open House 2, 2 Juli 2009.
Patehan Tengah 37 Yogya.
17.00-18.00: Jumpa Media.
18.00-19.00: Snack & Kopi Magrib.
19.00-19.30: Presentasi Fasilitas On Site Digital Archive & Preview Online Archive oleh IVAA. 19.30-20.00:Makan Malam.
20.00-21.00: Performance & Talk oleh Maria Tri Sulistyani (Papermoon Puppet Theatre).
Host: IVAA Crew.
Moderator Talk: Brigita Isabella.
MC: Ican Harem.
Langganan:
Postingan (Atom)