Seri Kuliah Ramadhan: Islam dalam Pandangan Voltaire, Goethe, dan Soekarno
Time | August 21 at 7:00pm - September 4 at 7:00pm |
---|---|
Location | Teater Salihara Jl. Salihara no.16 Pasar Minggu, Pejaten Barat (dekat UNAS) Jakarta, Indonesia |
Created By | |
More Info | Seri Kuliah Ramadhan Islam dalam Pandangan Voltaire, Goethe, dan Soekarno Sabtu, 21 Agustus 2010, 19:00 WIB Teater Salihara Terbuka untuk umum | Pendaftaran selambatnya 20 Agustus 2010, melalui dita@salihara.org VOLTAIRE DAN ISLAM Pembicara: Ida Sundari Husen Sabtu, 28 Agustus 2010, 19:00 WIB GOETHE DAN ISLAM Pembicara: Dewi Candraningrum Sabtu, 4 September 2010, 19:00 WIB SOEKARNO DAN ISLAM Pembicara: Goenawan Mohamad Sabtu, 4 September 2010, 19:00 WIB Seri kuliah ini akan mengulas pandangan-pandangan sastrawan-filsuf Voltaire dan Goethe serta negarawan Soekarno terhadap Islam. Voltaire (1694–1778), sastrawan dan filsuf Prancis itu, dikenal memiliki pandangan kritis terhadap agama-agama yang melahirkan fanatisme dan manipulasi atas nama agama. Salah satu karya Voltaire adalah lakon berjudul Mahomet, yang sebenarnya bukan mengisahkan sejarah Nabi Muhammad, melainkan sebuah pemahaman dia terhadap representasi fanatisme. Sedangkan Goethe (1749–1832), sastrawan dan pemikir terkemuka asal Jerman itu, menghasilkan karya-karya yang sangat apresiatif terhadap Islam dan terpengaruh karya-karya sastrawan Persia bernama Syamsuddin Muhammad Hafidz al-Syirazi (1315–1390), yang di Barat biasa disebut Hafez. Goethe juga menulis karya sastra dalam bentuk diwân, yang ia jadikan judul salah satu bukunya. Ia pun memperkenalkan istilah “sastra dunia” yang memperlihatkan keterbukaannya kepada karya-karya sastra di luar Eropa, khususnya dari Timur (Islam dan Persia). Sementara Soekarno (1901–1970), salah seorang pendiri dan proklamator kemerdekaan Indonesia, memiliki pandangan-pandangan khas tentang Islam. Ia mencoba mencari “api Islam” dan membedakannya dari “Islam Sontoloyo”, menggali ajaran-ajaran keislaman yang pro-kemajuan dan memperkuat kebangsaan. Yang lebih penting lagi, Soekarno mencoba mengurai hubungan antara Islam dan Negara; ia membaca pengalaman sekularisme Turki di bawah Mustafa Kemal Attaturk, dan munculnya Wahabi di Kerajaan Saudi Arabia. Ia memiliki pandangan yang tegas terhadap kebebasan beragama, dari isu Ahmadiyah hingga larangan pemaksaan atas nama agama. Sebelum kuliah, akan disediakan hidangan buka puasa. ========================== Ramadhan Public Lecture Series Islam in the Eyes of Voltaire, Goethe, and Soekarno Open to the public Register by August 20, 2010 by contacting dita@salihara.org Teater Salihara VOLTAIRE AND ISLAM Saturday, 21, 2010, 07:00 PM Speaker: Ida Sundari Husen GOETHE AND ISLAM Saturday, August 28, 2010, 07:00 PM Speaker: Dewi Candraningrum SOEKARNO AND ISLAM Saturday, September 4, 2010, 07:00 PM Speaker: Goenawan Mohamad This series of public lectures will look at the perspective towards Islam of writer-philosophers Voltaire and Goethe as well as those of the statesman, Soekarno. Voltaire (1694-1778), the French writer and philosopher, was known for his critical views towards religions which give rise to fanaticism and manipulation in the name of religion. One of Voltaire’s works is the play Mahomet, which doesn’t actually tell the history of the Prophet Muhammad, but rather relates his understanding of how fanaticism is represented. Meanwhile Goethe (1749-1832), the leading writer and thinker from Germany, produced works that show great appreciation for Islam and were influenced by the works of the Persian writer named Syamsuddin Muhammad Hafidz al-Syirazi (1315–1390), who is known in the West as Hafez. Goethe wrote literary works in the form of diwân, which he used as the title of one of his books. He also introduced the term “world literature” which showed his openness to literary works outside of Europe, especially those from the East (Islam and Persia). Soekarno (1901-1970), one of the founders and those who proclaimed Indonesia’s independence, had his own specific views on Islam. He tried to discover the authentic “fire of Islam”, as distinct from what he called “Islam Sontoloyo” (the latter being an Indonesian swear-word meaning silly, stupid, ridiculous), by delving into Islamic teachings which promote progress and strengthen nationalism. Even more importantly, Soekarno tried to examine the relationship between Islam and the State; he read about Turkey’s experience with secularism under Mustafa Kemal Attaturk, and the emergence of Wahabi in the Kingdom of Saudi Arabia. He held firm views on freedom of religion, from the issue of Ahmadiyah to the ban on the use of force in the name of religion. Before the lectures (which will be delivered in Indonesian), refreshments for breaking the fast will be provided. ========================== Informasi Acara & Tiket Pertunjukan Informasi acara & reservasi tiket (kecuali pameran) 021-789-1202, 0817-077-1913 0857-193-111-50, 0812-8184-5500, 021-9974-5934 melan@salihara.org, dita@salihara.org Informasi pameran & Galeri Salihara 021-9619-2632, ipiet@salihara.org Pemesanan dapat dilakukan melalui telepon, SMS, dan/atau online diwww.salihara.org Pembayaran dapat dilakukan secara langsung di loket Salihara, atau transfer/setor ke BCA No. 450-30-17108 a.n. Yay. Utan Kayu. Pembayaran melalui transfer dianggap sah setelah bukti transfer difaks ke 021-781-8849. Bukti transfer asli wajib ditunjukkan saat mengambil tiket. Pemesanan tiket yang tidak dilunasi dalam 3 hari akan dianggap batal. Pemesanan tiket pertunjukan ditutup pada hari H-2 pukul 17:00 WIB. Setelah itu, loket Salihara hanya melayani pembelian secara langsung. Pelajar/Mahasiswa yang ingin mendapatkan tiket harga khusus wajib membawa kartu pelajar/mahasiswa. Tiket yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan. Pers yang ingin meliput wajib memberi konfirmasi maksimal hari H-1 pukul 17:00 WIB, karena jumlah tiket pers sangat terbatas. Waktu Operasional Waktu operasional untuk seluruh komunikasi dan Loket Salihara Senin-Jumat, 09:00-17:00 WIB Sabtu, 16:00-19:00 WIB Minggu dan hari libur nasional tutup, kecuali ada acara Bila ada acara, waktu operasional diperpanjang hingga pukul 21:00 WIB Waktu operasional khusus pameran Senin-Sabtu, 11:00-20:00 WIB Minggu dan hari libur nasional tutup |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar