Today at 9:30am - December 16 at 10:00pm
Rancangan Pameran Amal
“Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
...
PENGANTAR
Akhirnya, 26 Oktober 2010 lalu Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia, bahkan di dunia, meletus. Puncaknya, Kamis malam, 4 November 2010, ketika gunung dengan ketinggian 2.968 meter dpl (di atas permukaan laut) ini memuntahkan banyak kandungan materialnya berupa awan panas, lava pijar, lahar dingin, juga debu vulkanik. Diperkirakan, secara keseluruhan gunung Merapi kali ini menggelontorkan material hingga sekitar 140 juta meter kubik.
Dampak dari meletusnya gunung yang mempertemukan empat kabupaten (dan dua propinsi) ini begitu luas dan masif. Ratusan orang tewas, ribuan orang cedera, dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, lahan tanah, hingga mata pencaharian utama. Jutaan hektar hutan dan lahan pertanian dan perkebunan lenyap menjadi “padang pasir” yang perlu bertahun-tahun untuk bisa kembali seperti semula. Angka-angka mengenai hal ini akan begitu beragam sesuai perkembangan waktu yang terus bergerak.
Para korban tersebut kini membutuhkan uluran tangan kepedulian dari semua kalangan, tak terkecuali kita dari masyarakat seni (rupa). Kepedulian masyarakat seni ini sudah banyak dilakukan sejak awal setelah (gejala) bencana ini terjadi. Tidak sedikit dari sahabat kita telah lebih dahulu bergerak langsung di lapangan dengan membuat posko bantuan, bergabung dengan komunitas lain, LSM dan lainnya untuk menyegerakan kebutuhan dasariah bagi para korban letusan Gunung Merapi.
Kini, setelah sebulan berlalu, sumber bencana, letusan gunung Merapi telah luruh. Kondisi telah “membaik” meski tentu saja banyak hal telah berubah menimpa para korban. Barangkali kebutuhan sandang pangan sedikit tertangani untuk jangka waktu yang relative pendek. Namun demikian, ada sekian banyak persoalan yang mengemuka, seperti kebutuhan pendidikan pendidikan anak-anak, kebutuhan spiritual bagi keluarga, terutama ibu dan anak, dan sebagainya.
Dalam kerangka pemikiran untuk memberi kontribusi bagi para korban bencana, khususnya bencana Merapi ini, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam perhelatan berbasis seni (rupa), yakni pameran amal seni rupa. Tajuk pameran ini, “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” dengan jelas mengindikasikan sebuah harapan yang besar untuk memompa semangat kebersamaan sebagai warga Yogyakarta dan Indonesia dalam mengatasi masalah kebencanaan. Pameran ini tentu saja hanya sebagian kecil dari upaya masyarakat seni rupa untuk berkontribusi di samping banyak modus dan cara lain.
KETENTUAN KEPESERTAAN:
· Peserta pameran adalah semua seniman yang berkarya dengan basis penciptaan karya seni rupa.
· Peserta harus mendaftarkan diri dan karyanya kepada panitia di Jogja National Museum (JNM), Jl. Amri Yahya 1, Gampingan. Yogyakarta, mulai 5-8 Desember 2010.
· Peserta diharapkan dengan sangat untuk secara sadar menyerahkan karya sendiri kepada panitia. Setelah pameran berakhir, peserta juga diharapkan mengambil sendiri karya bersangkutan.
· Apabila ada karya yang diapresiasi oleh kolektor, semua peserta WAJIB memberikan sumbangan MINIMAL 50% dari hasil penjualan tersebut. Panitia akan mengenakan maksimal 2,5% dari sumbangan seniman yang 50% tersebut untuk biaya operasional.
KETENTUAN KEKARYAAN:
· Karya yang dipamerkan terutama adalah (1) karya dua dimensi seperti lukisan, drawing, grafis, dan semacamnya dengan ukuran minimal 50x50 cm, maksimal 200x300 cm, serta (2) karya tiga dimensi, seperti patung, merchandise art, object art, dan lainnya dengan matra maksimal 200x200x200 cm. Karena banyak keterbatasan, panitia TIDAK MENERIMA karya seni instalasi.
· Panitia bisa membatalkan karya seniman bila diasumsikan akan membahayakan pengunjung atau publik, baik secara fisik, etika, ideologi tertentu, dan sejenisnya.
· Karya yang dipamerkan TIDAK HARUS karya baru, dan boleh karya yang pernah dipamerkan di pameran atau tempat lain. Diharapkan, seniman bisa menjadi filter utama untuk menimbang kelayakan karya tersebut untuk sebuah pameran amal.
· Setiap seniman bisa menyertakan maksimal 2 (dua) karya untuk dipamerkan. Namun apabila kapasitas ruang dirasa kurang memadai, panitia hanya akan memajang 1 (satu) karya berdasarkan skala prioritas.
· Pendisplaian karya mutlak menjadi kewenangan panitia dengan tetap memperhatikan masukan dan usulan seniman peserta.
· Ketentuan-ketentuan lain yang menyangkut ihwal kepesertaan dan kekaryaan yang belum tercakup dalam butir-butir di atas, bisa dibicarakan dan disepakati lebih lanjut antara peserta dan panitia atas dasar semangat kekeluargaan dan kebersamaan dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
· Karya peserta dikirimkan ke:
Panitia Pameran Amal Seni Rupa “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
di Jogja National Museum (JNM)
Jl. Amri Yahya No. 1, Gampingan,
Wirobrajan, Yogyakarta
Contact Person:
- Suryo Hadihandoyo (08122731655)
PELAKSANAAN PAMERAN:
· Pameran berlangsung mulai 10 Desember 2010, dan berakhir seminggu kemudian.
· Pameran berlangsung di Jogja National Museum, di gedung utara (semua lantai).
Formulir Peserta Pameran Amal “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
Nama
Alamat
HP/Telepon
Email
Judul Karya 1
Ukuran
Material
Harga
Judul Karya 2
Ukuran
Material
Harga
Terima Kasih atas Partisipasi Anda dalam Pameran Amal ini – Lembar Ini untuk PESERTA
Formulir Peserta Pameran Amal “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
Nama
Alamat
HP/Telepon
Email
Judul Karya 1
Ukuran
Material
Harga
Judul Karya 2
Ukuran
Material
Harga
Terima Kasih atas Partisipasi Anda dalam Pameran Amal ini – Lembar Ini untuk PANITIA
“Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
...
PENGANTAR
Akhirnya, 26 Oktober 2010 lalu Merapi, gunung berapi paling aktif di Indonesia, bahkan di dunia, meletus. Puncaknya, Kamis malam, 4 November 2010, ketika gunung dengan ketinggian 2.968 meter dpl (di atas permukaan laut) ini memuntahkan banyak kandungan materialnya berupa awan panas, lava pijar, lahar dingin, juga debu vulkanik. Diperkirakan, secara keseluruhan gunung Merapi kali ini menggelontorkan material hingga sekitar 140 juta meter kubik.
Dampak dari meletusnya gunung yang mempertemukan empat kabupaten (dan dua propinsi) ini begitu luas dan masif. Ratusan orang tewas, ribuan orang cedera, dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal, lahan tanah, hingga mata pencaharian utama. Jutaan hektar hutan dan lahan pertanian dan perkebunan lenyap menjadi “padang pasir” yang perlu bertahun-tahun untuk bisa kembali seperti semula. Angka-angka mengenai hal ini akan begitu beragam sesuai perkembangan waktu yang terus bergerak.
Para korban tersebut kini membutuhkan uluran tangan kepedulian dari semua kalangan, tak terkecuali kita dari masyarakat seni (rupa). Kepedulian masyarakat seni ini sudah banyak dilakukan sejak awal setelah (gejala) bencana ini terjadi. Tidak sedikit dari sahabat kita telah lebih dahulu bergerak langsung di lapangan dengan membuat posko bantuan, bergabung dengan komunitas lain, LSM dan lainnya untuk menyegerakan kebutuhan dasariah bagi para korban letusan Gunung Merapi.
Kini, setelah sebulan berlalu, sumber bencana, letusan gunung Merapi telah luruh. Kondisi telah “membaik” meski tentu saja banyak hal telah berubah menimpa para korban. Barangkali kebutuhan sandang pangan sedikit tertangani untuk jangka waktu yang relative pendek. Namun demikian, ada sekian banyak persoalan yang mengemuka, seperti kebutuhan pendidikan pendidikan anak-anak, kebutuhan spiritual bagi keluarga, terutama ibu dan anak, dan sebagainya.
Dalam kerangka pemikiran untuk memberi kontribusi bagi para korban bencana, khususnya bencana Merapi ini, kami mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam perhelatan berbasis seni (rupa), yakni pameran amal seni rupa. Tajuk pameran ini, “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” dengan jelas mengindikasikan sebuah harapan yang besar untuk memompa semangat kebersamaan sebagai warga Yogyakarta dan Indonesia dalam mengatasi masalah kebencanaan. Pameran ini tentu saja hanya sebagian kecil dari upaya masyarakat seni rupa untuk berkontribusi di samping banyak modus dan cara lain.
KETENTUAN KEPESERTAAN:
· Peserta pameran adalah semua seniman yang berkarya dengan basis penciptaan karya seni rupa.
· Peserta harus mendaftarkan diri dan karyanya kepada panitia di Jogja National Museum (JNM), Jl. Amri Yahya 1, Gampingan. Yogyakarta, mulai 5-8 Desember 2010.
· Peserta diharapkan dengan sangat untuk secara sadar menyerahkan karya sendiri kepada panitia. Setelah pameran berakhir, peserta juga diharapkan mengambil sendiri karya bersangkutan.
· Apabila ada karya yang diapresiasi oleh kolektor, semua peserta WAJIB memberikan sumbangan MINIMAL 50% dari hasil penjualan tersebut. Panitia akan mengenakan maksimal 2,5% dari sumbangan seniman yang 50% tersebut untuk biaya operasional.
KETENTUAN KEKARYAAN:
· Karya yang dipamerkan terutama adalah (1) karya dua dimensi seperti lukisan, drawing, grafis, dan semacamnya dengan ukuran minimal 50x50 cm, maksimal 200x300 cm, serta (2) karya tiga dimensi, seperti patung, merchandise art, object art, dan lainnya dengan matra maksimal 200x200x200 cm. Karena banyak keterbatasan, panitia TIDAK MENERIMA karya seni instalasi.
· Panitia bisa membatalkan karya seniman bila diasumsikan akan membahayakan pengunjung atau publik, baik secara fisik, etika, ideologi tertentu, dan sejenisnya.
· Karya yang dipamerkan TIDAK HARUS karya baru, dan boleh karya yang pernah dipamerkan di pameran atau tempat lain. Diharapkan, seniman bisa menjadi filter utama untuk menimbang kelayakan karya tersebut untuk sebuah pameran amal.
· Setiap seniman bisa menyertakan maksimal 2 (dua) karya untuk dipamerkan. Namun apabila kapasitas ruang dirasa kurang memadai, panitia hanya akan memajang 1 (satu) karya berdasarkan skala prioritas.
· Pendisplaian karya mutlak menjadi kewenangan panitia dengan tetap memperhatikan masukan dan usulan seniman peserta.
· Ketentuan-ketentuan lain yang menyangkut ihwal kepesertaan dan kekaryaan yang belum tercakup dalam butir-butir di atas, bisa dibicarakan dan disepakati lebih lanjut antara peserta dan panitia atas dasar semangat kekeluargaan dan kebersamaan dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
· Karya peserta dikirimkan ke:
Panitia Pameran Amal Seni Rupa “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
di Jogja National Museum (JNM)
Jl. Amri Yahya No. 1, Gampingan,
Wirobrajan, Yogyakarta
Contact Person:
- Suryo Hadihandoyo (08122731655)
PELAKSANAAN PAMERAN:
· Pameran berlangsung mulai 10 Desember 2010, dan berakhir seminggu kemudian.
· Pameran berlangsung di Jogja National Museum, di gedung utara (semua lantai).
Formulir Peserta Pameran Amal “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
Nama
Alamat
HP/Telepon
Judul Karya 1
Ukuran
Material
Harga
Judul Karya 2
Ukuran
Material
Harga
Terima Kasih atas Partisipasi Anda dalam Pameran Amal ini – Lembar Ini untuk PESERTA
Formulir Peserta Pameran Amal “Jogja Gumregah! Jogja Bangkit!” 2010
Nama
Alamat
HP/Telepon
Judul Karya 1
Ukuran
Material
Harga
Judul Karya 2
Ukuran
Material
Harga
Terima Kasih atas Partisipasi Anda dalam Pameran Amal ini – Lembar Ini untuk PANITIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar