Friday, September 9 · 7:30pm - 10:30pm
Location
Cemeti Art House
Jl Panjaitan 41
Djogjakarta, Indonesia
Created By
More Info
Rumah Seni Cemeti mengundang Anda untuk menghadiri:
HotWave#3 Residency Artists' Talk
Esther Kokmeijer, Leonardiansyah Allenda, Nathan Gray
Jumat, 9 September 2011
... 19.30 - 21.30
di Rumah Seni Cemeti
Jl. Panjaitan 41 Yogyakarta
Esther Kokmeijer (Belanda)
Dunia pada umumnya dan koneksi dan gerakan di dalamnya adalah fokus utama dari karya-karya Ester. Ini bermula dari dorongan untuk memahami, menemukan, menata, membentuk kembali dan merepresentasikan seluruh kompleksitas dunia. Tautan geografis dan kekuatan alam seringkali membentuk pondasinya. Kehadiran perbatasan, koordinat dan garis bujur yang tidak terlihat namun terus berkelanjutan telah mempesonanya. Banyak karyanya berawal dari perjalanan, dimana perjalanan itu sendiri menjadi bagian penting dari karya tersebut. Berbagai kemungkinan untuk melakukan perjalanan di dunia ini telah menjadi tak terbatas, membuat dunia terasa lebih kecil, tapi pada saat yang sama menjadi lebih besar. Dalam banyak karyanya kontradiksi ini muncul. "Dalam proyek-proyek saya, saya mencari kemungkinan untuk meletakkan nilai intrinsik dari tempat-tempat dan orang-orang di dalamnya serta fenomena yang tampaknya dianggap tidak penting atau terlupakan. Sesuatu yang tidak berguna atau tidak masuk akal dapat membuktikan memiliki makna besar."
Esther Kokmeijer (lahir di Friesland, 1977) setelah menyelesaikan studinya di Constantijn Huygens, Institute of the Arts, Belanda, melakukan perjalanan melintasi benua ke pusat-pusat geografis dunia. Esther kini tinggal dan bekerja di Studio At het Wilde Weten, Rotterdam, Belanda.
Leonardiansyah Allenda (Indonesia)
Saat kecil Leo selalu tertarik dengan cerita tentang masa lalu. Rumah dan kota adalah jejak yang sungguh menarik, imajinasinya tentang sebuah cerita menjadi nyata dalam ruang-ruang tersebut. Setelah menyelesaikan studi menengah, pengalaman berpindah, tinggal dan mengalami lingkungan baru adalah pengalaman yang membuatnya tertarik dalam mengapresiasi berbagai makna ruang. Dalam berkarya, leo tertarik untuk melihat hubungan timbal balik antara ruang dan manusia. Pemaknaan terhadap ruang selalu berkembang dan berperan dalam membentuk realitas manusia. Pengalaman dalam mempersepsi bentukan arsitektural membawa pemahamannya lebih dalam tentang makna ruang yang tidak hanya menjadi wadah beraktifitas namun juga menggambarkan sistem, nilai, atau ideologi, yang dibuat oleh manusia.
Leonardiansyah Allenda (lahir di Banyuwangi 1984) menyelesaikan studinya di jurusan Patung, Institut Teknologi Bandung (ITB). Leo tinggal dan bekerja di Bandung, Indonesia.
Nathan Gray (Australia)
Dengan latar belakang musik eksperimental, Nathan banyak bekerja menggunakan medium instalasi. Nathan berusaha untuk menjabarkan proses musik ke dalam komposisi visual dan spasial. Seperti dalam karyanya Musique Concrete (kolase audio) Nathan mencoba menjauhkan perhatian pemirsa jauh dari obyek fisik dan mengarahkan kepada persepsi, membebaskan obyek sehingga mereka bisa menciptakan asosiasi dan resonansi baru. Proyek ini adalah sebuah proyek berkelanjutan yang menghadapi dua sisi, yakni sisi dalam yang mengarah kepada apreasi komposisi serta sisi luar mengarah kepada uji kedudukan dalam sistem kebudayaan. Nathan juga seorang musisi dan anggota kelompok akustik elektro improvisasi Snawklor, trio rock synthesizer eksperimental The French dan grup duo musik ambien.
Nathan Gray (lahir in Perth, 1974) menyelesaikan gelar Bachelor of Arts (Seni Rupa) di Curtin University, Perth pada 1994 dan Diploma Pascasarjana Desain Elektronik dan Media Interaktif di RMIT, Melbourne pada 2002. Nathan tinggal dan berkarya di Melbourne, Australia
HotWave #3 merupakan program residensi yang diselenggarakan oleh Rumah Seni Cemeti bekerja sama dengan Heden, Den Haag, Belanda. Program ini didukung oleh Heden - Den Haag, Program Pengembangan & Kebudayaan, Kedutaan Besar Belanda - Jakarta, Asia Link - Australia, Institut Australia Indonesia, Pemerintah Australia, dan Arts Victoria - Australia. Program residensi HotWave #3 berlangsung selama tiga bulan dari bulan September hingga November 2011 di Rumah Seni Cemeti.
HotWave#3 Residency Artists' Talk
Esther Kokmeijer, Leonardiansyah Allenda, Nathan Gray
Jumat, 9 September 2011
... 19.30 - 21.30
di Rumah Seni Cemeti
Jl. Panjaitan 41 Yogyakarta
Esther Kokmeijer (Belanda)
Dunia pada umumnya dan koneksi dan gerakan di dalamnya adalah fokus utama dari karya-karya Ester. Ini bermula dari dorongan untuk memahami, menemukan, menata, membentuk kembali dan merepresentasikan seluruh kompleksitas dunia. Tautan geografis dan kekuatan alam seringkali membentuk pondasinya. Kehadiran perbatasan, koordinat dan garis bujur yang tidak terlihat namun terus berkelanjutan telah mempesonanya. Banyak karyanya berawal dari perjalanan, dimana perjalanan itu sendiri menjadi bagian penting dari karya tersebut. Berbagai kemungkinan untuk melakukan perjalanan di dunia ini telah menjadi tak terbatas, membuat dunia terasa lebih kecil, tapi pada saat yang sama menjadi lebih besar. Dalam banyak karyanya kontradiksi ini muncul. "Dalam proyek-proyek saya, saya mencari kemungkinan untuk meletakkan nilai intrinsik dari tempat-tempat dan orang-orang di dalamnya serta fenomena yang tampaknya dianggap tidak penting atau terlupakan. Sesuatu yang tidak berguna atau tidak masuk akal dapat membuktikan memiliki makna besar."
Esther Kokmeijer (lahir di Friesland, 1977) setelah menyelesaikan studinya di Constantijn Huygens, Institute of the Arts, Belanda, melakukan perjalanan melintasi benua ke pusat-pusat geografis dunia. Esther kini tinggal dan bekerja di Studio At het Wilde Weten, Rotterdam, Belanda.
Leonardiansyah Allenda (Indonesia)
Saat kecil Leo selalu tertarik dengan cerita tentang masa lalu. Rumah dan kota adalah jejak yang sungguh menarik, imajinasinya tentang sebuah cerita menjadi nyata dalam ruang-ruang tersebut. Setelah menyelesaikan studi menengah, pengalaman berpindah, tinggal dan mengalami lingkungan baru adalah pengalaman yang membuatnya tertarik dalam mengapresiasi berbagai makna ruang. Dalam berkarya, leo tertarik untuk melihat hubungan timbal balik antara ruang dan manusia. Pemaknaan terhadap ruang selalu berkembang dan berperan dalam membentuk realitas manusia. Pengalaman dalam mempersepsi bentukan arsitektural membawa pemahamannya lebih dalam tentang makna ruang yang tidak hanya menjadi wadah beraktifitas namun juga menggambarkan sistem, nilai, atau ideologi, yang dibuat oleh manusia.
Leonardiansyah Allenda (lahir di Banyuwangi 1984) menyelesaikan studinya di jurusan Patung, Institut Teknologi Bandung (ITB). Leo tinggal dan bekerja di Bandung, Indonesia.
Nathan Gray (Australia)
Dengan latar belakang musik eksperimental, Nathan banyak bekerja menggunakan medium instalasi. Nathan berusaha untuk menjabarkan proses musik ke dalam komposisi visual dan spasial. Seperti dalam karyanya Musique Concrete (kolase audio) Nathan mencoba menjauhkan perhatian pemirsa jauh dari obyek fisik dan mengarahkan kepada persepsi, membebaskan obyek sehingga mereka bisa menciptakan asosiasi dan resonansi baru. Proyek ini adalah sebuah proyek berkelanjutan yang menghadapi dua sisi, yakni sisi dalam yang mengarah kepada apreasi komposisi serta sisi luar mengarah kepada uji kedudukan dalam sistem kebudayaan. Nathan juga seorang musisi dan anggota kelompok akustik elektro improvisasi Snawklor, trio rock synthesizer eksperimental The French dan grup duo musik ambien.
Nathan Gray (lahir in Perth, 1974) menyelesaikan gelar Bachelor of Arts (Seni Rupa) di Curtin University, Perth pada 1994 dan Diploma Pascasarjana Desain Elektronik dan Media Interaktif di RMIT, Melbourne pada 2002. Nathan tinggal dan berkarya di Melbourne, Australia
HotWave #3 merupakan program residensi yang diselenggarakan oleh Rumah Seni Cemeti bekerja sama dengan Heden, Den Haag, Belanda. Program ini didukung oleh Heden - Den Haag, Program Pengembangan & Kebudayaan, Kedutaan Besar Belanda - Jakarta, Asia Link - Australia, Institut Australia Indonesia, Pemerintah Australia, dan Arts Victoria - Australia. Program residensi HotWave #3 berlangsung selama tiga bulan dari bulan September hingga November 2011 di Rumah Seni Cemeti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar