JARAK.
"Berapa km jarak Jogja - Jakarta ?"
"Berapa jarak hatimu dengan kekasihmu ?"
"Berapa jarak dirimu dengan istrimu ?"
"BERAPA JARAK DIRIMU DENGAN YANG MAHA KUASA?" tanya si Asep, anak angkatku
"Aku tidak tahu bosss, emangnya ada alat yang bisa untuk mengukur jarak diriku dengan Yang Maha Kuasa?" celoteh aku didalam hati, sambil aku tengok kanan kiri mencari kursi untuk duduk di sebuah Mall di kotaku.
Sambil memegang Laptop-ku yang sudah kusut ( laptop : lap topi ), aku terhenyak melihat "pemandangan" yang menarik didepanku. Wuah,....kebetulan tuch ada sejoli remaja yang kelihatannya sedang jatuh cinta, saking jatuh cintanya sehingga mereka berdua sudah tidak memperhatikan lagi lingkungan sekelilingnya, namanya saja cinta monyet.
"Iseng ach." celetukku dalam hati. Akhirnya aku memutuskan untuk mendatangi sejoli remaja tersebut, just and sekedar sedikit melakukan interview kepada mereka.
"Dek, adik, tolong dan mohon maaf, pelukan anda berdua agak dikendorkan sedikit, kira-kira boleh engga saya melakukan interview kepada anda?" tanyaku kepda mereka berdua.
Mungkin karena aku orang yang ramah dan cukup karismatik, sehingga kedua sejoli itu secara bersamaan dan tanpa disadari menjawab dengan tegas " Boleh saja Om.!"
Wah, hatiku sangat riang gembira karena pag-pagi sudah mendapatkan "mangsa" yang mengasyikkan.
Si MAM mulai beraksi : "Dek, maaf ya, kira-kira adek-adek ini kenalnya sudah berapa lama?" tanyaku dengan penuh antusias.
Sang sejolipun kemudian tanpa ada yang memerintahkan menjawab dengan penuh semangat : "Lima menit yang lalu!!!".
Si MAM : "Edan tenan, mosok barusan kenalan 5 menit langsung bisa peluk-pelukan?!" gumanku dalam hati.
Si MAM: " Yang bener nich?, kog bisa ya ?" sambil aku memperkenalkan nama nicku kepada mereka, " Nama saya MAM."
Sejoli : " Terkejut ya Om ?, begini Om MAM, sebenarnya kami ini kenalan sudah lama, kami saling mengenal kurang lebih sudah 5 tahun, kebetulan saya selama ini di Amerika belajar Macapat dan sains, jadi selama ini saya berhubungan dengan calon saya ini melalui Facebook MZ." Ujar salah satu sejoli yang berkelamin pria tersebut.
Si MAM : "Wah, hm, lalu bagaimana sich hubungan anda berdua ini ?, maksud saya sejauh apa iktan batin atau jarak rasa saling memiliki diantara anda berdua tersebut?" tanyaku kepada mereka.
Sejoli : " Ya itu om, seperti mimi lan mintuno, kami berharap semoga hubungan kami sampai kaki-kaki lan nini-nini, yaitu menggambarkan sebuah hubungan dua lawan jenis yang diikat dengan perkawinan yang sah yang langgeng sampai kakek-kakek dan nenek-nenek.!"
Si MAM : " Wuaahhhh, huebat tenan iki." kataku samil mengacungkan jempol.
Si MAM : " Terimakasih ya dek, maturnuwun sekali karena anda berdua telah meluangkan waktu untuk saya."
Sejoli : : " Oke om, sama-sama, selamat jalan-jalan sambil cuci mata"
Prettttt ....aku bersedih karena diledek oleh sang sejoli tersebut.
Aku jadi loyo setelah mendengarkan kalimat - kalimat yang meluncur dengan lugunya lewat bibir-bibir mereka yang indah. Loyoku bukan loyo sembarangan, tetapi loyo karena rasa bersyukur karena aku mendapatkan ilmu yang mencerahkan di pagi hari yang indah ini.
Aku jadi berfikir, kalau antar sesama manusia yang dihubungkan denga internet atau FB karena jarak yang memisahkan diantara mereka saja bisa menghasilkan hubungan yang sangat erat sekali, tentu saja pasti hal seperti itu bisa terjadi pada hubungan atau relasi antara Manusia dengan Yang Maha Kuasa, tentu saja yang saya maksud disini adalah ikatan batin antara Manusia dengan Yang Maha Kuasa.
"Sep, Asep, lho si Asep koq malah tidur ?"
Yang Maha Kuasa pernah berfirman bahwa hidup ini adalah permainan dan sandiwara belaka. Akhirnya kini aku mendepatkan pencerahan lagi, karena ternyata hidup yang permainan itu mempunyai beberapa makna. Makna yang negatif adalah ketika kita terjebat dalam permainan kehidupan yang bermewah-mewah sehingga kita lupa dengan tetangga kita serta kepada Yang Maha Kuasa. Makna permainan yang positif terjadi ketika Yang Maha Kuasa sedang menguji kita tetapi sekaligus ingin menunjukkan kasih sayangnya lewat berkah, karunia serta pemberian-pemberian yang tiada tara kepada kita.
Ketika kita berniat untuk melangkah satu langkah kepada Yang Maha Kuasa, maka Yang Maha Kuasa akan melangkah kepda kita sejauh 10 langkah, ketika kita mendekat 10 langkah kepada Yang Maha Kuasa maka Dia akan 100 langkah mendekat kepada kita. Pertanyaannya, bagaimana kalau kita berniat dekat dengannya lewat asmaNya yang indah tersebut yang disalurkan lewat pembuluh darah kita ? mungkin para sahabat sudah bisa menjawabnya. Ketika kita sudah dekat kepadaNya maka pada saat kita mau berniat meminta kepdaNya maka apa yang kita niatkan akan wujud dengan sendirinya, semoga.
Salam
MAMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar