Jogja Mendung
Jogja Mendung kelabu warnanya.
Biarin dech awannya berkelabu agar hati kita sedikit syahdu dan tidak galak terus.
Seorang tua datang ke warungku sambil menawarkan tabloid "Nova", kata Pak Tua : "Mas beli Nova-nya ya?!" sambil mengiba, "Ini banyak resep masakannya lho.? ujar pak tua. Tapi aku baru pacaran dengan MZ ( Misteri Zamanku ), forum diskusi dengan aneka rasa, ada rasa asin, manis, kecut ( seperti bau ketiak ) tapi ada rasa segar dan malah ada rasa pencerahan. "Maaf ya pak tua, aku lagi pacaran nich, besok aja dech beli novanya." ujarku.
Hidup ini sesungguhnya selalu indah meskipun hidupku selalu dihadapkan kepada permasalahan - permasalahan berat yang menyangkut mati hidup seseorang yang selalu datang silih berganti dihadapanku, tetapi aku begitu senang membantu mereka yang sedang dilanda kesusahan tersebut. Aku tidak tahu kenapa aku suka dengan kesusahan-kesusahan orang lain tersebut ?, mungkin saja karena aku telah belajar untuk berani dengan ikhlas dan jujur membantu orang-orang yang susah tersebut. "Kampungan loe MAM, berbuat baik koq diomong-omongin kepada orang lain di forum MZ yang perkasa ini, emangnya loe siapa! ? "
"Begini Pak Dhe, saya hanya belajar dari seseorang tokoh Nasional yang pernah curhat tentang pengalamannya, beliau menyesal kenapa saat itu tidak terbuka kepada orang lain dan hanya berbicara didalam hatinya sendiri." ujarku kepada seseorang yang mengritik diriku.
Enggak salah juga sich kita cerita tentang pengalaman, penemuan dan inovasi kita di forum-forum tertentu agar orang lain bisa membaca dan mengambil manfaat dari pengalaman kita, itu mungkin yang disebut dengan berbagi ilmu, bukankah ilmunya Thomas Alva Edison itu sepanjang masa tetap digunakan oleh umat manusia ?, "Halah sopo meneh iki, siapa sich Thomas Alva itu ?" ujar sang pengritik, "Itu lho sang penemu bola lampu." kataku dengan penuh sopan.
Satu kelemahan dari bangsa kita dahulu kala adalah dalam hal pencatatan, mereka "malas" mencatat ilmu penemuannya pada sebuah kertas, jika alasannya tidak ada kertas, bukankah ada kulit domba atau kulit buaya bahkan kulit gajah yang bisa digunakan untuk melestarikan penemuan tersebut ?, saat ini kita tidak perlu mencari alasan untuk tidak menulis pengalaman kita agar orang lain bisa membacanya
Berdiskusi sampai pol dan mentok tok tok....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar