*Lian Gouw, penulis buku ini secara khusus datang dari Amerika Serikat  dan menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan para pembaca bukunya  di Surabaya
Jadwal Kegiatan:
# Jumat, 22 Oktober 2010
... Talkshow Radio Sonora
Pkl. 14.00 s/d selesai
# Jumat, 22 Oktober 2010
Takshow Radio Suara Mitra
Pkl. 16.00 s/d selesai
# Sabtu, 23 Oktober 2010
C20 Library (Jl. Dr. Cipto no. 20)
Pkl 17.30 s/d selesai
# Minggu, 24 Oktober 2010
TB. Gramedia Expo (Jl. Basuki Rahmat)
Pkl. 13.00 s/d selesai
# Selasa, 26 Oktober 2010
Universitas Kristen Petra
Pkl. 09.30 - 11.30 (with Invitation)
Sekilas mengenai Lian Gouw:
Lian  Gouw lahir di Jakarta dan dibesarkan di Bandung pada masa kolonialisme  Belanda, kemudian beremigrasi ke Amerika dan tinggal di sana sampai  sekarang. Puisi dan cerpen Lian Gouw telah dimuat di beberapa majalah  sastra. Her Predicament, versi awal bab pertama novelnya, Only a Girl,  dimuat dalam antologi SF Writers Conference 2006, Building Bridges from  Writers to Readers.
Dalam tulisannya, Lian banyak menggali  tema-tema relasi antarmanusia, hubungan dengan binatang, dan fantasi  bernuansa fabel. Secara khusus, dia tertarik mengeksplorasi kehidupan  dan pergumulan kaum perempuan
=========================================
Only  a Girl: Menantang Phoenix menuturkan dengan sangat menyentuh kisah tiga  generasi perempuan China yang bergumul demi identitas mereka di tengah  ketidakpastian Revolusi Indonesia, Perang Dunia II, dan dunia yang  sedang dilanda depresi.
Nanna, seorang ibu yang berperan sebagai  kepala keluarga, berupaya keras untuk mempertahankan dan menanamkan  nilai-nilai tradisional China sementara anak-anaknya sangat ingin  berbaur dengan masyarakat kolonial Belanda yang mereka anggap lebih  modern. Carolien, putri bungsu Nanna, terbuai dengan keuntungan yang dia  peroleh dengan mengadopsi gaya hidup barat. Sayangnya, jalan yang dia  tempuh terbukti salah setelah perkawinannya memasuki masa-masa sulit dan  akhirnya kandas, dan merasakan berbagai akibat membesarkan putrinya,  Jenny, dalam budaya Belanda.
Pengasuhan gaya barat yang diterima  Jenny ternyata sangat tidak menguntungkan setelah Indonesia merdeka  karena budaya Belanda tidak lagi dipandang. Cara-cara unik Nanna,  Carolien, dan Jenny menghadapi berbagai tantangan me-reka masing-masing  memperlihatkan kisah ru mit masya rakat China di Indonesia, khususnya  antara tahun 1930-1952.
Novel yang terinspirasi oleh peristiwa  historis ini akan memberikan banyak pemahaman sejarah, budaya, dan  nilai-nilai yang ingin dipertahankan oleh masyarakat China dan bagaimana  konflik antargenerasi harus dihadapi dan diselesaikan.
----------------
Info lebih jauh, silahkan hubungi panitia atau klik di
http://www.facebook.com/event.php?eid=104305946303071&ref=nf
Salam Literasi dari KUTUBUKU COMMUNITY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar