Minggu, 28 Februari 2010

= Belajar Bahasa Inggris

Anda ingin belajar bahasa Inggris? Tapi tidak ada waktu buat kursus? Ingin beli buku tapi buku yang dikarang penulis Indonesiakurang memuaskan? Anda guru? Kesulitan mencari buku2 berkualitas? Ingin menghemat waktu? Selamanya TIDAK lagi menjadi masalah.

Well, be afraid no more. Dengan DVD e-book buku-buku terbitan Longman, Cambridge, Oxford Univ. Press, Barron, MacMillan, McGraw-Hill, dll, kita bisa belajar bahasa Inggris sendiri. Plus kita juga bisa latihan listening dengan MP3 audio files. Buku-buku ini dijamin berkualitas. Buat para guru bahasa Inggris, buku ini dapat dijadikan buku referensi, tinggal di-print saja. Menghemat banyak waktu!

Paket EnglishDVD :
------------ --------- -------
Paket 1 - DVD English Grammar (Rp. 100.000)
Paket 2 - DVD English for Children, Vocabulary, Dictionary (Rp. 100.000)
Paket 3 - DVD English Certificates, Reading and Writing (Rp. 100.000)
Paket 4 - DVD Conversation (Rp. 100.000)
Paket 5 - DVD Business English (Rp. 100.000)
Paket 6 - DVD Tell Me More (Rp. 100.000)

SPECIAL PROMO DISC42% : Paket 7 - Berisi Paket 1-2-3-4-5-6 + FREE BONUS 1 DVD Listening

Saat ini kami memberikan promo penawaran khusus berupa discount 42% untuk pemesanan PAKET 7 seharga Rp. 349.000 dengan bonus dan ongkos kirim tetap gratis.

Untuk pembelian Paket 7, dapatkan bonus 1 DVD Listening berisi file-file SWF (Flash), mp3, novel, komik dan flv (video youtube). DVD Listening ini merupakan bonus yang tidak kami perjual-belikan.

Untuk spesifikasi dan cover screenshot masing-masing paket produk silahkan anda mengunjungi etalase online saya di situshttp://farahlie. multiply. com

Paket ini juga cocok untuk dijadikan sebagai hadiah untuk teman atau anak anda.

Bagi yang berminat memesan dapat menghubungi saya di: farahlie@gmail. com atau farahlie@mail. com

mohon forward email ini pada teman-teman lain yang memerlukan :)

Salam,
Farrah
Website: http://farahlie. multiply. com
HP: 081221089520 (sms only)
YM: lady.photographer

e-books novel/komik yang juga disertakan dalam DVD bonus :

andersen's fairy tales - hans christian andersen
angels and demons - dan brown
angels
and demons - dan brown - versi indonesia
anna karenina - leo tolstoy
around the world in 80 days - jules verne
asterix and cleopatra
asterix in belgium
asterix in britain
asterix in corsica
asterix in spain
asterix in switzerland
asterix the gladiator
dark arena - mario puzo
deception point
digital
fortress - dan brown
digital fortress
- dan brown - versi indonesia
empress orchid - anchee min
fifth country - es ito
fools die - mario puzo
frankenstein - mary shelley
godfather - mario puzo
harry potter and the deathly hallows
harry potter and the order of phoenix
i know this much is true - wally lamb
into zero point - agatha christie
last don - mario puzo
lolita - vladimir nabokov
lord of the ring - silmarillion
lord of the ring - the fellow ship of the ring
lord of the ring - the hobbit
lord of the ring - the return of the king
lord of the ring - the two tower
moby dick or the whale - herman melville
money, a memoir - liz perle
murder on the links - agatha christie
musashi - eiji yoshikawa
otori clan story 1 - across the nightingale floor.jar - lian hearn
otori clan story 2 - grass for his fillow - lian hearn
otori clan story 3 - brilliance of the moon - lian hearn
penthouse magazine - march
playboy - hot shots
playboy magazine - april
playboy magazine - march
playboy magazine - may
playboy magazine - september
rich dad - robert t kiyosaki
robinson crusoe - daniel defoe
samurai castle - noriko saka
secret of the secrets
shogun - james clavell
sicilian - mario puzo
snow - orhan pamuk
the 47 ronin story - john allyn
the adventure of tom sawyer - mark twain
the adventures of huckleberry finn - mark twain
the adventures of robin hood - howard pyle
the book of the thousand nights and a night - richard f burton
the clocks - agatha christie
the davinci code - dan brown
the divine message of the dna - kazuo murakami
the last of the mohicans - james fenimore cooper
the murder of roger acryod - agatha christie
the prince - nicolo machiavelli
the scarlett letter - nathaniel hawthorne
the works of edgar allan poe - volume 1 - raven edition
tintin - cigars of the pharaoh
tintin - flight 714
tintin - land of black gold
tintin - prisoners of the sun
tintin - the black island
twilight 1 - stephenie meyer
twilight 2 - new moon - stephenie meyer
twilight 3 - eclipse - stephenie meyer
twilight 4 - breaking dawn - stephenie meyer
vanity fair - william makepeace thackeray
why didnt they ask evan - agatha christie
why don't penguins feet freeze - mick o hare
why men don't listen - alan barbara pease
you can choose to be rich - robert t kiyosaki

.

= SOULSCAPE: The Tresure of Spiritual Art

Undangan

Pembukaan Pameran Seni Visual

SOULSCAPE: The Tresure of Spiritual Art

AT Sitompul, Dedy Sufriadi, Netok Sawiji Rusnoto Susanto, Nunung WS,

Sulebar Soekarman, Utoyo Hadi, Yusron Mudhakir

Selasa, 23 Februari 2010

Pukul : 19.00 wib

Dibuka oleh dr. Oei Hong Djien

Taman Budaya Yogyakarta

Jalan Sriwedani No 1, Yogyakarta

agenda:


Konferensi Pers
Hari Selasa, 23 Februari 2010, pukul 16.00 WIB
di Taman Budaya Yogyakarta

Peluncuran Buku dan Bedah Buku
Hari Kamis, 25 Februari 2010, pukul 16.00 - 18.00 WIB
'SOULSCAPE : The Treasure of Spiritual Art'
Penulis: AA Nurjaman, Anton Larenz, Netok Sawiji_Rusnoto Susanto, Sulebar M Soekarman

Artist Talk
Hari Kamis, 25 Februari 2010, pukul 18.30 - 21.00 WIB

Talkshow di Radio RRI Pro II 102.5 FM
Hari Sabtu, 27 Februari 2010, pukul 15.30 - 16.30 WIB
Live dan interaktif.

Pemutaran Film Abstrak
28 Februari s.d. 4 Maret 2010, pukul 16.00 - 18.00 WIB

Pameran selanjutnya di Tonyraka Art Gallery, Bali

3 Juni - 3 Juli 2010


NUNUK AMBARWATI
[ m ] +62 81 827 7073
[ e+ym ] qnansha@yahoo. com
[ fs ] www.friendster. com/qnansha
[ blog ] http://q-nansha. blogspot. com

SOULSCAPE

MELACAK RUANG SPIRITUAL SEBAGAI MANIFESTASI PROSES KREATIF

Netok Sawiji_Rusnoto Susanto

Soulscape merupakan sebentuk artikulasi visual mengenai kegelisahan transendental bagaimana memaparkanpermasalahan mendasar kemanusiaan tentang rasa kemanusiaan dan kesadaran spiritualitasnya. Soulscape menjadi tantangan, pencerahan dan penyerahan diri total dari tujuh perupa beda generasi dan latar pendidikan yang saling berinteraksi melakukan transmisi budaya serta penggalian kreativitas. Istilah Soulscape ini dicetuskan oleh Yusron Mudhakir sebagai tanggapan spontan usulan Dedy Sufriadi untuk membuah pameran seni abstrak yang dipersiapkan oleh masing-masing peserta untuk minimal memuat sebuah karya sepanjang sekitar 10 meter yang kemudian digodok dalam kurun setahun dan hendak di pamerkan roadshow [TBY, Yogyakarta pada 23 Februari-04 Maret 2010, Tony Raka Art Gallery pada 3 Juni-3 Juli 2010, dan Galeri Nasional pada Agustus/dalam konfirmasi].

Roadshow pameran tersebbut disempurnakan dengan paket launching buku. SOULSCAPE: the Treasure of Spiritual Art merupakan tajuk cukup sexy dan bernuansa intelektual karena pada 25 Februari digelar bedah buku serta artist talk. Buku ini merupakan salah sebuah upaya pengkerucutan pemikiran dari seri perjalanan Pameran Seni Lukis Abstrak yang telah digulirkan sejak tahun 2005 yang lalu dan terus terlaksana berkelanjutan. Buku ini diterbitkan sebagai seri Buku Abstrak Indonesia yang kedua dan sekaligus dapat dijadikan acuan Pameran Seni Abstrak SOULSCAPE: The Treasure of Spiritual Art oleh perupa AT Sitompul, Dedy Sufriadi, Netok Sawiji_Rusnoto Susanto, Nunung WS, Sulebar M. Soekarman, Utoyo Hadi dan Yusron Mudhakir. Seri Buku Abstrak Indonesia yang pertama berjudul: Seni Abstrak Indonesia: renungan, perjalanan dan manifestasi spiritual diterbitkan bersamaan dengan diselenggarakan Pameran Perjalanan Seni Lukis Abstrak Indonesia #8 di Ruang Pameran Taman Budaya Yogyakarta pada tanggal 20 Agustus – 5 September 2008.

Buku SOULSCAPE – the Treasure of Spiritual Art ini disusun dalam suatu kemasan pemikiran holistik bagaimana pemahaman dan keyakinan tujuh perupa mengenai proses penciptaan dan dasar filosofisnya yang mengkristal dalam kemelekatan spiritualitasnya. Buku tersebut disusun empat orang penulis, dua orang dari perupa yang terlibat yaitu Sulebar M. Soekarman dan Netok Sawiji_Rusnoto Susanto yang menguraikan tentang keyakinan, semangat, perjalanan spiritual, pemikiran serta kajian teks visual dan dua orang dari ‘luar’ yaitu AA Nurjaman dan Anton Larenz [seorang curator dan antropolog dari Jerman] memaparkan latar belakang kesejarahan seni abstrak Indonesia serta tinjauan seni keduanya mengulas karya seni dan pemikiran dibalik proses penciptaan para perupa. Sebagai manifestasi dari perjalanan spiritual mereka, dalam satu bab tersendiri dirangkumkan hasil bedah karya yang dilakukan beberapa kali dengan disajikan kumpulan tulisan pemikiran para perupa yang dilengkapi dengan dokumentasi foto-foto lukisan, sketsa ataupun proses kerja terutama untuk penciptaan karya 10 m itu.

SOULSCAPE: the Treasure of Spiritual Art

Pengembaraan perenungan dan pemikiran seorang perupa dalam beberapa sisi tinjauan teks mengenai soulscapetampaknya seperti sebuah proyek ambisius. Betapa tidak, subject matter yang menjadi bingkai proses kreatif sekaligus dasar-dasar pemikirannya adalah jiwa. Sejatinya tujuh seniman inipun berpotensi meledakkan kebuntuan-kebuntuan dengan lebih ambisius lagi untuk menjadikannya sebagai gerilya jiwa. Jiwa yang intersubjektif, jiwa yang tak terperi dan jiwa yang tak mudah untuk mengeksplorasi tanda-tanda ketika kita tak bersungguh-sungguh meletakan kesadaran mengamatinya, merasakannya, dan menjumputnya sebagai kesadaran spiritual yang dianyamnya sebagai scape.

Ketika kita menitik beratkan pada aspek proses edukasi melalui bingkai soulscape yang begitu potensial sebagai upaya penggalian dimensi atau ruang spiritualitas untuk melakukan pendalaman nilai estetika dan pemaknaan-pemaknaan secara inheren. Saling anyam dalam proses pematangan itu sendiri. Masing-masing perupa mengusungsubject matter, penggalian ruang spiritual dan memanifestasikan olah kreatifnya yang begitu personal. Pandangan-pandangan indivudualnya mengenai proses penciptaan dengan landasan filosofis yang saling melengkapi satu sama lain menjadikannya kekayaan emosional, intelektual dan spiritual. Begitupun perspektif spiritualitasnya yang saling menopang dan mempertajam proses penciptaan seninya. Berbeda pula perspektif dan cara mengatasi problem teknik artistik dan pencapaian estetikanya. Kita dapat melakukan konfirmasi-konfirma si teks secara detail pada setiap poin-poin pemikiran sekaligus melakukan konfirmasi pada kapasitas olah visualnya.

Sebuah interpretasi ruang maya dari interelasi dunia dalam (psikis) dan dunia luar (responsibilitas fisik) yang menjembatani proses perenungan atas aktivitas-aktivitas imajiner pada ruang virtual, kemudian menjadikanya media untuk mentransform perenungan maupun pemikiran kreatif ke dalam bahasa visual. Upaya reinterpretasi kesejatian seorang seniman bukan sekadar menjumput inti namun lebih kepada pemaknaan aktivitas ruhani sebagai referensi kecerdasannya untuk mengolah sekaligus merumuskan pesan terdalam dari soulscape. Mengenai bagaimana seorang seniman dengan kesadaran dan sensibilitas tertentu mampu menangkap gejala-gejala psikis –pengembaraan spiritualitas- dan menterjemahkan secara personal untuk menghubungkan berbagai aspek baik secara humanistik maupun keIllahian pada satu titik temu yang dikait dengan keluasan horizon virtual dalam bentangan landscape sebagai interpretasi inter-subyektif yang paling personal.

Seacara keseluruhan mereka menuturkan dalam paparan visual mengenai esensi-esensi jiwa dalam kesadaran spiritual. Kesadaran spiritualitasnya melakukan temuan-temuan individual dari serangkaian proses pemahaman dan kesadaran tertetu dalam menelusuri ruang dalam ‘soul’ sebagai bentuk kristalisasi atas referensi hidup yang mendasarinya.

Upaya pembacaan kembali interelasi teks visual maupun konseptual muncul berdampingan dengan aspek kontekstual dimana teks tersebut terlahir. Teks lahir karena tuntutan aspek kreatif dimana kebaruan menjadi mengedepan maupun muncul sebagai sebuah tanggapan kritis terhadap fenomena tertentu yang membangunnya. Pencermatan terhadap teks-teks yang berserak pada serangkaian proses kreatif seorang perupa seringkali dilakukan secara berjarak oleh seorang penulis yang sama sekali tak pernah terlibat secara totalitas emosional pada proses tersebut. Tampaknya menarik ketika proses pembacaan dan pendokumentasian dilakukan oleh penulis yang memilikihubungan/relationship begitu dekat atau malah perupa tersebut yang menuliskan pemikiran dan proses kreatifnya hingga proses pembacaannya dengan pola bersilang, artinya diantara perupa saling melakukan pembacaan secara bergantian dalam proses bedah karya sebagai konfirmasi. Dalam hal ini penulis hendak menginventarisasi data sebagai upaya merumuskan kembali ruang spiritual, pemikiran dan pendalaman estetika yang berserak. Penelusuran ruang spiritual lazim digali melalui pendekatan spiritualitas sebagai nilai yang disematkan dalam gugus pencitraan atas gagasan-gagasan kreatifnya, disamping tentu konsepsi dan pernyataan sikapnya.

= diskusi dengan tema "Fiksi dan Sejarah: Tentang “Kemustahilan Sejarah”

Hanya ingin mengingatkan diskusi dengan tema "Fiksi dan Sejarah: Tentang “Kemustahilan Sejarah” dengan Pembicara: JJ Rizal dan Zen Hae Moderator: Saidiman Ahmad akan dilaksanakan malam ini di Selasa 23 Februari pukul 19.00 WIB di Serambi Salihara.

Silakan anda hadir, JJ Rizal akan membawakan makalah "Waktu yang Hilang Ihwal Sastera dan Sejarah" sementara Zen Hae akan mempresentasikan makalanya berjudul "Fiksi dan Sejarah: Pemalsuan, Fiksi Sejarah, Ironi"

Diskusi ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Guntur

http://www.facebook .com/event. php?eid=28675748 4960&index=1

Sinopsis:

Di abad ke-18, ada pemikiran yang beredar di kalangan intelektual Eropa dan Amerika bahwa ada dua jenis penulisan sejarah: sejarah berdasarkan fakta (yang mengusung kebenaran berlandaskan bukti dokumenter), dan sejarah berdasarkan fiksi (yang mengusung kebenaran berlandaskan sifat alamiah manusia).

Novelis Daniel Defoe mengatakan bahwa novel adalah sebuah “sejarah pribadi”—sejarah sebuah kehidupan pribadi ketimbang Sejarah dengan huruf besar, dengan pandangannya yang panoptik. Betapapun, manusia tak bisa mengelak dari Sejarah—novel-novel Kafka, Musil, Broch dan Pramoedya Ananta Toer menunjukkan hal itu. Maka telaah “Kemustahilan Sejarah” berangkat dari pertanyaan: apabila sejarah dan novel merupakan dua hal yang sama secara hakiki, dan menyuguhkan kebenaran yang serupa, maka apa perbedaan di antara keduanya? Kualitas apa yang dimiliki sang novel dalam menyampaikan kisah orang-orang biasa, orang-orang yang kalah, yang tak terakomodasi oleh Sejarah dengan huruf besar? Ikuti diskusinya bersama JJ Rizal (sejarawan) dan Zen Hae (sastrawan). Moderator Saidiman Ahmad

Terbuka untuk umum dan GRATIS. Program ini disponsori oleh Hivos

= JAKARTA ART DISTRICT

http://us.mc595.mail.yahoo.com/mc/welcome?.gx=1&.tm=1267403001&.rand=9g5vj1nba6tan#_pg=showMessage&sMid=1&&filterBy=&.rand=536440278&midIndex=1&mid=1_3152_AKsMDUwAAXqyS4l%2F3Ajfr3Rnw6E&m=1_2437_AOEMDUwAASAiS4m14AvF%2FAZwz3E,1_3152_AKsMDUwAAXqyS4l%2F3Ajfr3Rnw6E,1_4025_AMMMDUwAAKnoS4eO0QlKegP0Mmk,1_4534_ALEMDUwAAQAqS4eK1Q1gWgea6r4,1_4994_AM8MDUwAAQQ8S4YbOAj87g7Yl0w,1_5847_AMMMDUwAAHtXS4WfugMs3Sr%2FyXQ,1_6305_AKsMDUwAAF9HS4WfRgSrKl2VSww,&sort=date&order=down&startMid=0&hash=f162f7d8c850af7b2d4ff500bbf2e2f6&.jsrand=5203642

We are cordially invite you to attend the Grand opening

"JAKARTA ART DISTRICT" and "THE EXHIBITION" of

"MAGAININ"

Curated by Agung Hujatnikajennong

Venue :
Grand Indonesia Shopping Town East Mall - LG , drop at Shinta Lobby

Officiated by: Dr. Oei Hong Djien
Host: Dian M. Soedardjo

On Saturday, 27 February 2010
at 5.00 pm

Supported by: Grand Indonesia and HI Kempinski


Media Partner: ELLE


The Exhibition will be held until :

07 March 2010

The Proud Jakarta Art District's Galleries:
Andi's Gallery, Canna Gallery, Edwin's Gallery, Langgeng Gallery, Mon
Decor Gallery, Nadi Gallery. Puri Art Gallery, Semarang Gallery,Vanessa Art Link

= Headbang in rolasan

http://www.facebook.com/home.php?#!/event.php?eid=357213163948&index=1

Type:
Date:
Wednesday, March 3, 2010
Time:
12:00pm - 1:00pm
Location:
Jogja TV


Sabtu, 27 Februari 2010

= KFN DOCUFEST 2010

http://www.facebook.com/?ref=home#!/notes/eddie-bachroelhadi/kfn-docufest-2010/345467096824

Eddie Bachroelhadi: KFN DOCUFEST 2010



Festival Film Dokumenter Thema MUSEUM

VISI
Film sebagai media utk promosi sekaligus mensosialisasikan museum.
Film menjadi tempat anak muda utk lebih mengenal perjalanan peradaban bangsanya.
Film dapat mengenalkan keragaman budaya-budaya yang ada.
Museum sebagai tempat pembelajaran dalam membuat film Nusantara.
Museum menjadi arena sharing diantara pelajar, media, praktisi film dan publik.
Museum tempat apresiasi sekaligus berkompetisi untuk para insan film.
Museum dapat mengembangan media populer –dalam hal ini film-- dengan mendorong tumbuhnya masyarakat sebagai perancang, pencipta, pembuat, dan penentu makna pesan yang ingin disampaikan kepada mereka sendiri maupun ke luar.


MISI
Memberi wacana baru kepada para pelajar untuk lebih memahami film dokumenter, baik dari segi kualitas maupun isi film dokumenter itu sendiri. Sekaligus bertujuan memberikan kesadaran pentingnya media film kepada para pelajar.

Meningkatkan kualitas pembuat film dokumenter (baca: para pelajar) untuk bersikap kritis atas perkembangan pembuatan film dokumenter di Indonesia.

Meninggalkan pola-pola film dokumenter yang konservatif dan lebih mengangkat local wisdom. Diharapkan dari sana akan muncul film-film dengan “gaya” baru yang lebih menusantara.

OBJECTIVE
Ajang kompetisi dan apresiasi karya-karya film para kreator pemula di tingkat pelajar SMA.

Ruang sosialisasi Museum kepada para pelajar, kaum muda, dan masyarakat umum.

Arena belajar bagi pelajar dan anak muda dan masyarakat umum.

Wahana bersama untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan di antara para kreator, akademisi, dan praktisi film pada khususnya dan insan film dan media pada umumnya.





MENGAPA MUSEUM?

Mensosialisasikan Museum kepada Masyarakat muda
Menumbuhkan “virus” bagi kawula muda untuk peduli kepada Museum dan menjadikan Museum sebagai ajang pembelajaran akan sejarah peradaban sebuah bangsa.
Menjadikan museum sebagai tujuan wisata seperti di negara maju.
Mengajak publik untuk berpartisipasi merawat museum sebagai aset masa depan bangsa.


Tahun 2010 di canangkan sebagai tahun Mencintai Museum Nusantara, di mana perlu di upayakan penggalangan bersama antara Pemerintah dan Masyarakat untuk mengatasi permasalahan Museum di Indonesia dalam rangka pencapaian fungsionalisasi museum dalam bentuk gerakan bersama.

Gerakan ini merupakan suatu inisiatif pencitraan museum untuk :
Merevitalisasi fungsi museum sebagai lembaga pelayanan publik.
Mengubah persepsi publik untuk meningkatkan pengertian permasalahan dan apresiasi masyarakat terhadap museum.
Menjaga keseimbangan fungsi museum sebagai tempat pembelajaran (education) dan kesenangan (enjoyment)
Sebagai sumber inspirasi pembangunan jati diri bangsa.
Museum Penerangan TMII

= INVITATION,Opening Visual Art Exhibition " KONPIRASI-ON"

http://www.facebook.com/?ref=home#!/event.php?eid=328851878266

INVITATION,Opening Visual Art Exhibition " KONPIRASI-ON"


Start Time:
Tuesday, March 2, 2010 at 7:30pm
End Time:
Wednesday, March 10, 2010 at 9:00pm
Location:
BENTARA BUDAYA YOGYAKARTA,Jl.Suroto 2 ,Kota Baru, Yogyakarta


INVITATION,visual art exhibition ;
"KONSPIRASI-ON"
Tuesday,march 2 2010, 19.30 Pm
opening by ;Mr.Ridwan (owner Syang Gallery)

exhibition; march 2-10 2010.

artist: HAFEZ ACHDA, PARJIYANTO, PUTRA EKO SAPUTRO, SRI PRAMONO, SUMARTONO,SUPARMAN,TEGUH MARGONO dan UNGGUL PAMUNGKAS

= Website Kedai Film Nusantara.

http://www.kedaifilmnusantara.com/

Apakah KFN itu? PDF Cetak E-mail
  • Kata lain dari kedai adalah warung. Sebagai warung, jati diri KFN adalah warung yang diproyeksikan untuk menjadi prototype warung kopi moderen khas Indonesia.
  • Kekhasannya ada pada sajian minuman kopinya dan juga sajian jajanannya. Kekhasan yang akan menjadi bagian penyajian baru (moderen) sekaligus mendukung pengembangan produk lokal.
  • Kekhasan lain pada KFN adalah adanya panggung kecil ( pojok teater ) sebagai ajang hiburan pentas kreatif berbagai kreatifitas seni pertunjukan untuk menjaga apresiasi, kreasi dan menjaga keberlangsungan produksinya.
  • Film Nusantara (FN) sebagai ajang asah, asih, asuh untuk ketrampilan budaya dalam berbagai bidang ketrampilan, kreatifitas, industri dan teknologi.
  • Dengan menggunakan audio visual sebagai media, FN akan menampilkan berbagai keragaman budaya, tradisi, adat istiadat sebagai setting budaya untuk kemudian dijadikan bahan dasar berkreasi dan berekspresi dalam format film kekinian ( aktual )yang moderen.
  • KFN ibarat tubuh kehidupan adalah satu jati diri yang terdiri dari sistim komunitas berjaringan ( net working ) yang tersebar di seluruh Indonesia.


KFN

Penggerak yang akan mendorong dan mengalirkan jutaan inspirasi gagasan kreatif; yang tersebar di nusantara.

Visi,Misi.Sasaran PDF Cetak E-mail
KFN | Selasa, 12 Januari 2010 21:10

Visi:

Melahirkan SDM lokal Nusantara sebagai kekuatan ekonomi lewat film dan telivisi yang berbasis budaya lokal.

Misi:

Menjadikan Film dan televisi sebagai Industri Kreatif yang berbasis budaya lokal.

Sasaran:

1. Mencegah keterpurukan film nasional akibat dari pemiskinan gagasan.

2. Memberdayakan potensi stasiun televisi lokal.

3. Menumbuhkan kecintaan kita pada Bangsa lewat pertukaran informasi budaya dengan media film nusantara.

4. Menjadikan Film dan telivisi sebagai industri kreatif berbasis budaya lokal.



= K E D A I F I L M N U S A N T A R A

http://www.facebook.com/search/?q=koran+jogja&init=quick#!/group.php?gid=166787165963&ref=mf

MENUMBUHKAN JEJARING ANTAR KOMUNITAS FILM DI SELURUH NUSANTARA DALAM MENAMPILKAN GAMBAR HIDUP NUSANTARA

Basic Info


Name:

KEDAI FILM NUSANTARA

Category:
Entertainment & Arts - Movies
Description:
28-10-2009

Kumpulnya kita-kita di Jakarta, dilandasi pemikiran yang sadar akan kecintaan yang sama pada budaya kreatif serta niat untuk turut ambil bagian dalam dinamika dunia perfileman di Indonesia. Kala kreatif ada maka KFN terjelma.

Berbekal pergumulan dan pengalaman kerja nyata, kita bersepakat untuk menyatukan energi yang kita miliki untuk segera diolah menjadi wujud sebuah sistem yang memiliki daya manfaat bagi kewujudan triliunan pelangi inspirasi kreatif yang tersebar di... (read more)
Privacy Type:
Open: All content is public.


Contact Info


Email:
info@kedaifilmnusantara.com
Website:
http://www.kedaifilmnusantara.com
Office:
TMII
Location:
Jakarta, Indonesia

Recent News

News:
ESTETIKA
KEDAI FILM NUSANTARA
CITA-CITA KEINDAHAN ETIKA BANGSA

Berfikir menukik ke substansi eksistensial untuk menemukan esensi adalah petualangan sia-sia jika dunia sebagai realitas dan entitasnya hanya dimaknai sebagai hiburan gratis di ruang hampa. Berfikir lalu hanya sebagai aktifitas sampingan di daerah stateless untuk mengumbar gejolak histeria dari keliaran nalar di kesesatan ranah kebebasan yang nonsense itu. Nonsens bagi KFN adalah kebinatangan. Kedai Film Nusantara (KFN) adalah commonsense.

KFN bukan sumur tanpa dasar. KFN adalah sumur wildcat dimana hubungan antara gagasan dan energi bernilai luhur sebagai gerak kesungguhan perjuangan untuk tetap sadar; hidup meski bebas sangatlah terbatas. Keterbatasan sebagai wujud keindahan; karena keterbatasanlah sesuatu mencapai keindahannya. Keindahan karena keterbatasan; sesuatu menjadi indah tatkala menemukan misteri (esensi) batas-batas keterbatasannya yang terus berkembang.

Manusia tanpa Tuhan hilang keindahannya yang paling tinggi dikarenakan dirinya kehilangan penghargaan dan nikmatnya memikul kesalahannya hidup mewah di alam istana atau memikul dosa akibat memakan buah larangan di taman sorga. Sorga melahirkan Naraka, adalah awal alam. Tuhan menciptakan lewat peristiwa rohaniah penting yang menjadi orbit atom-atom semesta yang kebersyukurannya ada dalam tunggal cita-cita. Apakah itu, darimanakah dan mau kemanakah tunggal cita-cita; tak mungkin sel-sel otak, segumpal hati atau harmonisasi cairan hormonal pada kelenjar-kelenjar memahaminya secara utuh, karena pemahaman semua itu haruslah berupa pemahaman atom-atom pada jaringan seluruh tubuh yang menjadi kesadaran kesementaraan, anugerah dan keabadian, yang rumit tak terjangkau. Menjadikan nonsens sebagai commonsense, manusia akan beku di batas alam tubuh a historys; peradaban tanpa kelamin. Manusia tanpa kemaluan akan melayang-layang menanggung derita siksa tipuan bayangan hidup di sepanjang kekosongannya.

KFN sebagai laboratorium nusantara, akan bekerja dengan menguntaikan dengan tekun dan kokoh sebagai jejaring kebersamaan guna memelihara dan mengolah seluruh potensi keindahan atau keterbatasan yang dimiliki. KFN harus segera bekerja dan menemukan Formula Indonesia Baru, yang substansi keindahannya adalah tunggal cita-cita yaitu Indahnya Etika.

Indahnya Etika adalah keindahan yang menempatkan karya sebagai bagian tak terpisahkan dari pembuat dan penikmat di mana impact hubungan seimbang dan dinamis ketiganya nilainya lebih penting dari argument keindahan intelektualnya.

Indahnya Etika sebagai suatu kesepakatan kebudayaan antara fihak produsen dan konsumen budaya seni baru untuk tidak melakukan eksplorasi manipulatif dengan mempolitisir entitas sebagai benda mati tanpa harga diri.

Indahnya Etika secara tajam menghormati keterbukaan dengan tidak menelanjanginya akan tetapi justru memberinya gaun yang bernilai sebagai cara menghargai tubuh dengan seluruh bahasa kebudayaan.

Indahnya Etika bagi KFN sebagai sumber cahaya yang harus terus-menerus diganggu agar waktu tidak gagu, dilindungi agar terpojok kemudian memupuk diri untuk semakin kuat menghadapi berbagai siasat keindahan palsu, dibongkar agar waktu terbakar dan lahir perstiwa yang menyadarkan hidup dari ketidakindahan.

Rumli Chairil Noer

= FESTIVAL TOPENG CIREBON

http://www.facebook.com/home.php?#!/profile.php?id=100000028427234&ref=mf

NUSANTARA CULTURELAB

FESTIVAL TOPENG CIREBON

Puluhan tahun kesenian TOPENG CIREBON dipuji pecinta seni pertunjukkan baik penonton yang berasal dari negeri sendiri maupun penonton dari berbagai penjuru negeri.

Kini saatnya WILAYAH 3 CIREBON sebagai ruang hidup kesenian TOPENG CIREBON menambah kegairahannya dalam mencintai kesenian TOPENG CIREBON. FESTIVAL TOPENG CIREBON adalah salah satu dari upayanya.

FESTIVAL TOPENG CIREBON tidak hanya menyajikan Tari Topeng Cirebon tapi Tari Topeng dari seluruh Tanah Air bahkan Tari Topeng dari seluruh dunia.

Saya berharap sekali banyak DULUR WILAYAH 3 CIREBON ( LURAH 3 C ) baik yang berstatus kalangan PEMDA CIAYUMAJAKUNING dan juga para pengusaha swasta yang pecinta budaya seni, dapat mendukung kegiatan ini. Khususnya pemikiran yang berkaitan dengan format management agar acara ini sustainable dan dilimpahi keberkahan seluas-luasnya.

= Visions of Southeast Asia

http://www.facebook.com/home.php?#!/event.php?eid=356396101806

Visions of Southeast Asia




Description :

Visions of Southeast Asia
When: Saturday March 6, 2010 – 5 pm
Where: Wendt Gallery Laguna Beach -1550 South Coast Highway, Laguna Beach, CA 92651

Cocktails, hors d'oeuvres, live entertainment, and great art will all be served!

www.wendtgallery.com

Wendt Gallery of Laguna Beach, California is pleased to announce the opening of a new exhibition, “Visions of Southeast Asia”, which will consist of a historic collection of Southeast Asian art and some key works by major contemporary artists from the region. Owners Joseph and Serina Manqueros are committed to encourage interest in both historically influential and rapidly rising Asian artists who, while widely known and enthusiastically collected at major art galleries and auction houses throughout Asia, have not yet had an opportunity to exhibit their work in California.

Gallery owners' Joseph and Serina Manqueros have made numerous trips to southeast Asia to familiarize themselves with the artists of the region; in order to put together this collection as a preliminary survey to the U.S. market. Mrs. Manqueros is currently developing the global gallery art program for Wendt Galleries world wide; which will include an Asian, Contemporary, and Modernism art.

“Visions of Southeast Asia”, refers to the broad and rich history covered by the exhibition’s artists, and traces people and places throughout South East Asia from 1850 to present. Works by some of the most sought after artists from past and present throughout the region will be showcased - in an ongoing effort to offer the finest works available from artists of cultural relevance, academic prowess and contemporary vision.

Highlights from the exhibition include two works by contemporary artist Ming Jing titled respectively. “Reading” and “Red Wine”, which are extremely fine examples of the artist’s craft. The work of Mr. Jing, who was raised in China, is considered one of Asia’s most well regarded painters. Ming Jing found early inspiration in the work of Pablo Picasso, particularly his African-influenced period. Among his notable accomplishments, Ming Jing has previously been on view at the prestigious National Art Museum of China in Beijing. While boasting no lack of personal artistic advancement, Ming Jing has shown lifelong dedication to fostering and representing the artistic vitality of his native Baoding China, where he is the supervising Professor of Art at the Institute of Hebei University, and is also a trustee of the China Oil Painting Society. Mr. Jing will be showcased at Wendt Galleries New York, Los Angeles, Singapore and Vienna.

Famed Indonesian artist Pier Ernest Kohl’s 1922 painting, “Lady Waiting” (29” X 22”, oil on canvas), will also be featured. The exhibition will feature a total of 15 artists, spanning 160 years; in an effort to present a comprehensive range and depth of Southeast Asian contemporary art. Works by Emil Van Konignen, C.L. Dake, Cao Tali, and Awiki will also each be on display.

Among portrait artists of note, Siew Hock Meng is considered one of Asia’s most significant. Over 30 years after he began production of his early work, he is among Asia’s most prominent figurative artists, whose celebrated portraiture has captured some of the region’s most important and influential personages.

His 1996 painting, “Gaudily Dressed”” (26” x 22”, oil on canvas), is one of his finest works to date, evident in his deliberate use of color and brushstroke, creating an expressive mood with the subject who is being dressed almost as decoration for a ritual.

The Wendt Gallery survey is an important introduction of Southeast Asian art to the U.S. market. The survey hopes to ignite the interest in this market of art and artists, as it grows at an excitedly exponential pace.

Wendt Gallery is a fine art gallery whose purpose is to consult and build important collections of Art around the world. By spotlighting key works by particular artists, the gallery hopes to bring particular focus to this steadily gaining facet of the international art market, for the advancement of the artistic enjoyment and most up-to-date investment viability for art patrons and collectors.

For more information, please call (877) 936-3838 or email serina@wendtgallery.com.