FIXER: Pameran Ruang Alternatif dan Komunitas Seni Indonesia
Waktu Mulai: | 18 Juni 2010 jam 15:00 |
Waktu Selesai: | 28 Juni 2010 jam 22:00 |
Tempat: | North Art Space Pasar Seni Ancol Jakarta Indonesia. |
FIXER
Pameran Ruang Alternatif dan Komunitas Seni Rupa Indonesia
TEMPAT
North Art Space Pasar Seni Ancol Jakarta Indonesia.
PEMBUKAAN
18 Juni 2010 Pukul 16:00 WIB
DJ Milinka Radisic, DJ Asung, White Shoes & the Couple Company, Jalan Surabaya etc.
KURATOR
Riffky Effendy dan Ade Dharmawan.
PRESENTASI dan DISKUSI
19 Juni 2010 Pukul 14:00–18:00 WIB
20 Juni 2010 Pukul 13:00–18:00 WIB.
PAMERAN
18–28 Juni 2010.
Kurang lebih di satu dekade terakhir banyak bermunculan upaya yang diinisiasi seniman untuk melengkapi atau membangun dan mengembangkan bentuk infrastruktur dan praktik seni rupa yang berasal dari kebutuhan percepatan gagasan seni rupa, sosial, dan politik. Kebanyakan, kemunculan kelompok atau organisasi ini bukan sebagai oposisi langsung, bukan pula sebuah antitesis atau perlawanan atau reaksi langsung dari sebuah arus utama, tetapi lebih bisa dilihat kemunculannya berasal dari kebutuhan yang mendesak atas sebuah perkembangan gagasan. Praktik ini berjalan dengan agenda yang mandiri dan tidak telalu peduli dengan keberadaan infrastruktur seni yang telah ada sebelumnya. Bisa dibayangkan bahwa sebuah kelompok pekerja kreatif yang sangat aktif dengan gagasannya sebenarnya tidak akan terlalu terpengaruh secara langsung dengan ada atau tidaknya sebuah pusat kesenian di kota/daerah tertentu. Ini terjadi tentu karena memang tidak ada hubungan yang saling mempengaruhi sebelumnya, yang bisa juga dilihat dari kegagalan infrasruktur seni yang telah ada sebelumnya, yang gagal dalam memahami pergerakan di sekitarnya.
Sebagian besar inisiatif atau aktivitas berawal dari sebuah kebutuhan, dengan sejumlah eksperimentasi tertentu yang sesuai kenyataan untuk mendapatkan sebuah struktur atau sebuah model yang dirasa paling tepat. Lalu ini menjadi sebuah strategi bertahan hidup, dalam mengisi kekosongan atau ketidakhadiran sistem atau struktur yang diimajinasikan/diilusikan sebagai ideal, secara sporadis dan bahkan juga temporer. Wilayah kerja organisasi ini merentang tidak hanya memproduksi karya artistik tetapi juga lebih jauh menjadi organisasi yang mempunyai fungsi sosial yang kuat melalui program dan kegiatan yang mempunyai kesadaran publik. Rentang kegiatan untuk publik dan dukungan pada seniman lain dari organisasi/kelompok ini meliputi penyelenggaraan pameran, workshop, festival, promosi seniman, diskusi, penerbitan, pemutaran film/video, website, pengarsipan, dan penelitian.
Praktik organisasi di atas berawal dari sebuah kebutuhan yang mendesak atas sebuah wadah untuk memediasi dan menyebarkan sebuah gagasan tertentu. Berangkat dari sebuah komunitas kecil yang intens dan akhirnya menemukan jaringannya sendiri, organisasi ini tetap bisa bertahan dengan segala kendala finansial dan eksperimentasi pengelolaannya. Banyak inisiatif melakukan intervensi dan kerjasama dengan masuk ke ruang konsumsi masyarakat seperti mal dan jalan-jalan, bertarung di dalamnya, mengambil dan merebut ruang, menarik perhatian layaknya sebuah produk konsumsi di tengah masyarakat, memperluas rentang ruang dan gagasan, serta menawarkan pengalaman yang lain. Juga kecenderungan dimana banyak inisiatif dan aktivitas mempunyai pula fungsi sebagai sebuah peristiwa keseharian, peristiwa sosial, membuka akses lebih beragam bagi publik dengan berbeda latar belakang dan jaringan berkumpul, berpartisipasi, membiarkan ia menjadi bagian dari keseharian dimana publik bebas untuk mengambil pengalaman dan manfaat tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Pada saat yang bersamaan praktik ini juga memperluas pengalaman artistik dan meredefinisi ruang-ruang dalam gagasan dan memori publik, untuk menemukan kembali dan menciptakan ruang ekspresi, refleksi, baru.
Pameran ini akan menampilkan beberapa organisasi seni yang dikelola oleh seniman yang selama beberapa tahun terakhir telah berhasil bertahan dan berperan dalam perkembangan seni rupa kontemporer. Organisasi seniman dalam pameran ini paling tidak mempunyai dua kecenderungan praktik sekaligus yaitu; kerja produksi artistik dimana organisasi/kelompok/komunitas memproduksi karya artistik secara bersama maupun individu sebagai sebuah pernyataan artistik, yang kedua adalah bahwa organisasi tersebut mempunyai kesadaran publik dengan mengelola, baik secara mandiri maupun kolaborasi, kegiatan kegiatan untuk publik luas seperti pameran, workshop, festival, diskusi, penerbitan, pemutaran film/video, website, pengarsipan, dan penelitian.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi upaya pemetaan, tetapi lebih jauh dapat berstrategi dalam peta tersebut dengan menjadi forum bertemu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Juga mengoleksi, lalu menganalisa pengalaman, pencapaian dan saling mempelajari strategi, tips dan juga trik dari praktik selama ini, yang dapat dikelola menjadi sebuah pengetahuan baru.
Pameran ini akan memamerkan karya dan dokumentasi yang telah dikerjakan oleh masing-masing organisasi.
JAKARTA
Akademi Samali
MAROS Visual Culture Initiative
Forum Lenteng
Ruang Rupa
Tembok Bomber
Atap Alis
Kampung Segart
Serrum
BANDUNG
Asbestos
Video Lab
Common Room
CIREBON
Gardu Unik
JATIWANGI
Jatiwangi Art Factory
SEMARANG
BYAR Creative Industry
YOGYAKARTA
Performance Club
House of Natural Fiber
Mess 56
PADANG
Sarueh
MALANG
Mamipo
MAKASAR
Ruang Akal
SURABAYA
Global Apple Work
Pameran Ruang Alternatif dan Komunitas Seni Rupa Indonesia
TEMPAT
North Art Space Pasar Seni Ancol Jakarta Indonesia.
PEMBUKAAN
18 Juni 2010 Pukul 16:00 WIB
DJ Milinka Radisic, DJ Asung, White Shoes & the Couple Company, Jalan Surabaya etc.
KURATOR
Riffky Effendy dan Ade Dharmawan.
PRESENTASI dan DISKUSI
19 Juni 2010 Pukul 14:00–18:00 WIB
20 Juni 2010 Pukul 13:00–18:00 WIB.
PAMERAN
18–28 Juni 2010.
Kurang lebih di satu dekade terakhir banyak bermunculan upaya yang diinisiasi seniman untuk melengkapi atau membangun dan mengembangkan bentuk infrastruktur dan praktik seni rupa yang berasal dari kebutuhan percepatan gagasan seni rupa, sosial, dan politik. Kebanyakan, kemunculan kelompok atau organisasi ini bukan sebagai oposisi langsung, bukan pula sebuah antitesis atau perlawanan atau reaksi langsung dari sebuah arus utama, tetapi lebih bisa dilihat kemunculannya berasal dari kebutuhan yang mendesak atas sebuah perkembangan gagasan. Praktik ini berjalan dengan agenda yang mandiri dan tidak telalu peduli dengan keberadaan infrastruktur seni yang telah ada sebelumnya. Bisa dibayangkan bahwa sebuah kelompok pekerja kreatif yang sangat aktif dengan gagasannya sebenarnya tidak akan terlalu terpengaruh secara langsung dengan ada atau tidaknya sebuah pusat kesenian di kota/daerah tertentu. Ini terjadi tentu karena memang tidak ada hubungan yang saling mempengaruhi sebelumnya, yang bisa juga dilihat dari kegagalan infrasruktur seni yang telah ada sebelumnya, yang gagal dalam memahami pergerakan di sekitarnya.
Sebagian besar inisiatif atau aktivitas berawal dari sebuah kebutuhan, dengan sejumlah eksperimentasi tertentu yang sesuai kenyataan untuk mendapatkan sebuah struktur atau sebuah model yang dirasa paling tepat. Lalu ini menjadi sebuah strategi bertahan hidup, dalam mengisi kekosongan atau ketidakhadiran sistem atau struktur yang diimajinasikan/diilusikan sebagai ideal, secara sporadis dan bahkan juga temporer. Wilayah kerja organisasi ini merentang tidak hanya memproduksi karya artistik tetapi juga lebih jauh menjadi organisasi yang mempunyai fungsi sosial yang kuat melalui program dan kegiatan yang mempunyai kesadaran publik. Rentang kegiatan untuk publik dan dukungan pada seniman lain dari organisasi/kelompok ini meliputi penyelenggaraan pameran, workshop, festival, promosi seniman, diskusi, penerbitan, pemutaran film/video, website, pengarsipan, dan penelitian.
Praktik organisasi di atas berawal dari sebuah kebutuhan yang mendesak atas sebuah wadah untuk memediasi dan menyebarkan sebuah gagasan tertentu. Berangkat dari sebuah komunitas kecil yang intens dan akhirnya menemukan jaringannya sendiri, organisasi ini tetap bisa bertahan dengan segala kendala finansial dan eksperimentasi pengelolaannya. Banyak inisiatif melakukan intervensi dan kerjasama dengan masuk ke ruang konsumsi masyarakat seperti mal dan jalan-jalan, bertarung di dalamnya, mengambil dan merebut ruang, menarik perhatian layaknya sebuah produk konsumsi di tengah masyarakat, memperluas rentang ruang dan gagasan, serta menawarkan pengalaman yang lain. Juga kecenderungan dimana banyak inisiatif dan aktivitas mempunyai pula fungsi sebagai sebuah peristiwa keseharian, peristiwa sosial, membuka akses lebih beragam bagi publik dengan berbeda latar belakang dan jaringan berkumpul, berpartisipasi, membiarkan ia menjadi bagian dari keseharian dimana publik bebas untuk mengambil pengalaman dan manfaat tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Pada saat yang bersamaan praktik ini juga memperluas pengalaman artistik dan meredefinisi ruang-ruang dalam gagasan dan memori publik, untuk menemukan kembali dan menciptakan ruang ekspresi, refleksi, baru.
Pameran ini akan menampilkan beberapa organisasi seni yang dikelola oleh seniman yang selama beberapa tahun terakhir telah berhasil bertahan dan berperan dalam perkembangan seni rupa kontemporer. Organisasi seniman dalam pameran ini paling tidak mempunyai dua kecenderungan praktik sekaligus yaitu; kerja produksi artistik dimana organisasi/kelompok/komunitas memproduksi karya artistik secara bersama maupun individu sebagai sebuah pernyataan artistik, yang kedua adalah bahwa organisasi tersebut mempunyai kesadaran publik dengan mengelola, baik secara mandiri maupun kolaborasi, kegiatan kegiatan untuk publik luas seperti pameran, workshop, festival, diskusi, penerbitan, pemutaran film/video, website, pengarsipan, dan penelitian.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi upaya pemetaan, tetapi lebih jauh dapat berstrategi dalam peta tersebut dengan menjadi forum bertemu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Juga mengoleksi, lalu menganalisa pengalaman, pencapaian dan saling mempelajari strategi, tips dan juga trik dari praktik selama ini, yang dapat dikelola menjadi sebuah pengetahuan baru.
Pameran ini akan memamerkan karya dan dokumentasi yang telah dikerjakan oleh masing-masing organisasi.
JAKARTA
Akademi Samali
MAROS Visual Culture Initiative
Forum Lenteng
Ruang Rupa
Tembok Bomber
Atap Alis
Kampung Segart
Serrum
BANDUNG
Asbestos
Video Lab
Common Room
CIREBON
Gardu Unik
JATIWANGI
Jatiwangi Art Factory
SEMARANG
BYAR Creative Industry
YOGYAKARTA
Performance Club
House of Natural Fiber
Mess 56
PADANG
Sarueh
MALANG
Mamipo
MAKASAR
Ruang Akal
SURABAYA
Global Apple Work
Tidak ada komentar:
Posting Komentar