Kamis, 17 Juni 2010

= Panggung Musikal OJAI (AJI KILLIP, sutradara: Tom Ibnur dan Deddy Luthan)


Panggung Musikal OJAI (AJI KILLIP, sutradara: Tom Ibnur dan Deddy Luthan)



Date:
Sunday, June 20, 2010
Time:
2:00pm - 6:00pm
Location:
Teater Salihara
Street:
Jl. Salihara no.16 Pasar Minggu, Pejaten Barat (dekat UNAS)
City/Town:
Jakarta, Indonesia



Panggung Musikal / MUSICAL THEATER
Minggu, 20 Juni 2010, 16:00 & 19:00 WIB
Sunday, June 20, 2010, 04:00 & 07:00 PM

Opera Jelajah Anak Indonesia (OJAI)
(Opera of Indonesian Children’s Explorations)
AJI KILLIP
Diadaptasi dari cerita rakyat Kalimantan Timur
Adapted from an East Kalimantan folktale
Sutradara / Directors: Tom Ibnur dan Deddy Luthan

Teater Salihara
HTM Ro 50.000,-
Mahasiswa/Pelajar Rp 25.000,- (tempat terbatas)
Tickets Rp 50.000,-
Students Rp 25.000,-(limited seats)

Aji Killip, seorang anak yang tinggal di pedalaman Kalimantan Timur, memiliki kebiasaan buruk: merusak tanaman di lingkungan sekitarnya – apalagi setelah ia mahir menggunakan mandau (senjata tradisional Kalimantan). Suatu hari, nenek Aji Killip mendapat ide untuk membuat cucunya itu jera. Malam hari sebelum tidur, sang nenek bercerita kepada Aji bahwa “orang yang suka merusak tanaman pada suatu ketika akan balik didatangi dan mungkin dimangsa oleh tanaman-tanaman”. Rupanya, karangan nenek tua ini manjur, apalagi setelah pada suatu malam sang nenek menggantungkan topeng-topeng di sekeliling rumah dan pada tanaman-tanaman yang dirusak oleh Aji, hingga si bocah akhirnya jera dan tak lagi merusak tanaman. Selain menghadirkan dongeng bertopeng oleh Tom Ibnur dan Deddy Luthan, panggung musikal ini juga menampilkan tari-tarian dari pedalaman Kalimantan, seperti Kancet Temenggang, Kancet Lasan, Kancet Mendau, dan Gantar (Giring-giring) Belian.

========================================

Aji Killip, a child who lives in the remote interior of East Kalimantan, has a bad habit of destroying plants in his surroundings—and he does so even more once he becomes skilled in using a mandau (a traditional weapon of Kalimantan). One day, his grandmother has an idea of how to cure her grandson of this habit. That night before they go to sleep his grandmother tells Aji that, “when a boy likes to destroy plants, sometime in the future the plants will come back and they may even kill him.” It seems that his old grandmother’s story is effective, especially after one night when she hangs masks all around the house and on the plants that Aji had destroyed, so that finally the little boy is cured and doesn’t hurt plants anymore. Besides presenting this masked performance of the folktale by Tom Ibnur and Deddy Luthan, the musical performance will also include dances from the interior of Kalimantan, such as Kancet Temenggang, Kancet Lasan, Kancet Mendau, and Gantar (Giring-giring) Belian. The dialogues and songs will be in Indonesian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar